pelabuhan hati itu relatif. mencari lokasi berlabuh yang cocok itu absolut.

hai dirimu….

kamu masih ingat saya, saya tidak perlu bertanya untuk tahu soal itu.
ip-tracking widget memberi lebih dari cukup informasi.

apa kabarnya kamu?

apakah kamu masih menelusuri segala penjuru angin untuk mencari?
mencari yang cocok, atau paling cocok?
tiada yang yakin.
baik saya. maupun kamu sang penelusur yang tidak berhenti melalang sana sini.

jika kamu bertanya pada dirimu sendiri, di suatu siang atau malam yang kelam, “kapan pencarian akan berakhir? kapan kata ‘berlabuh’ akan mencapit suatu yang bermakna?”

jujur, saya sendiri juga bertanya. bukan bertanya pada dirimu.
saya juga bertanya pada diri sendiri.

setiap orang boleh memiliki persepsi dan definisi yang mirip walau tidak sama persis.
dan setiap orang belum tentu mengalami atau mendapatkan ‘tempat berlabuh’ yang sama.

saya hanya bisa berharap…
baik saya, dan kamu, akan menemukan tempat itu.
tempat yang penuh makna. yang mampu mengubah kita berdua.

apakah saya dan kamu akan berlabuh di lokasi yang sama? menemukan oasis dan bersatu?
mari kita tidak berharap.
mari kita saling berharap untuk menemukan oasis masing-masing.

saling tertarik tidak harus selalu bersatu, bukan?

:)